Selasa, 01 Februari 2011

Hati Yang Lelah

     Ketika hati merasa lelah. Lelah karena merasa telah bertemu dengan orang yang tepat,tetapi malah membiarkannya pergi. Lelah meyakinkan hati kepada seseorang. Meyakinkan kepadanya bahwa kitalah orang yang dia cari. Meyakinkan kalau kita adalah orang yang selalu ada disampingnya. Lelah mengurus rencana pernikahan,dimana sang calon suami keliatan seolah-olah tak perduli dengan adanya pernikahan. Lelah menghadapi mertua,yang kelihatannya hanya melihat kesalahan kita. Lelah menghadapi suami yang tidak mempercayai kita sepenuhya. Padahal kita sudah mengorbankan ilmu yang kita dapat di perkuliahan,demi hanya menjadi ibu rumahtangga.
     Ketika itu sebenarnya kita belajar. Belajar menerima bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah. Tidak ada sesuatupun yang terjadi tanpa sepengetahuanNya. Semua yang terjadi pada diri kita sudah merupakan ketetapan Allah. Disinilah kita belajar IKHLAS.
     Kita juga menyadari hidup tidaklah seindah yang kita bayangkan. Seringkali rencana-rencana yang kita buat tidak terjadi sebagaimana yang kita harapkan. Kadang Allah membiarkan kita melewati jalan yang berliku penuh bebatuan untuk mencapai tujuan. Padahal kita juga tau bahwa rencanaNya lebih baik buat kita. Maka dari itu kita belajar untuk SABAR.
     Hingga pada akhirnya kita menikmati hidup. Menikmati kemudahan rejeki yang diberikanNya. Menikmati bahwa kita masih dikelilingi oleh orang-orang yang mencintai kita sepenuhnya. Merasa lebih beruntung daripada orang lain. Sehingga kita belajar BERSYUKUR.
     Karena kita masih belajar,ada kalanya kita merasa lelah. Padahal kita juga tau setiap orang yang belajar pasti diberi ujian. Walaupun rasanya kita tidak merasa siap untuk diuji,karena sesungguhnya kita tidak akan pernah siap. Tanpa kita sadari,sebenarnya kita mampu melewati ujian itu. Karena Allah tidak akan pernah menguji kita melebihi batas kemampuan kita. Walaupun kita merasa lelah,tetapi kita harus terus belajar. Terus saling mengingatkan akan pelajaran kita.
     Kita harusnya ingat tujuan kita diciptakan di dunia ini,adalah untuk beribadah kepadaNya. Dia yang memiliki kita. CintaNya kepada kita tidak pernah putus. Kita seharusnya lebih mencintai Allah melebihi dari apapun di dunia ini. Insya Allah hidup kita akan selalu dalam lindunganNya.
     Buat sahabat- sahabatku yang merasa lelah. Jangan pernah berputus asa dan bersedih dengan rencana Allah. Marilah kita saling mengingatkan dan saling menguatkan.

2 komentar:

  1. Bisa juga lu tulis cerita ya gor...ntar tulis yang banyak kita buat novel kalo laku kan lumayan untuk pergi jalan2

    BalasHapus
  2. kata si bang dika,kalo mau nulis harus banyak baca gitu loh kak.....

    BalasHapus